MENYAMBUNG TALI SILATUHRAHIIM

Menyambung tali silaturrahim adalah wasiat penutup para Rasul dan juga merupakan tali ikatan kekeluargaan antara kerabat sebab itu haram hukumnya kita memutuskan tali silatuhrahiim di antara kerabat kita.

Firman Allah yang bermaksud.
Wahai sekalian manusia! Bertaqwalah kepada Tuhan kamu yang telah menjadikan kamu (bermula) dari diri yang satu (Adam), dan yang menjadikan daripada (Adam) itu pasangannya (isterinya - Hawa), dan juga yang membiakkan dari keduanya - zuriat keturunan - lelaki dan perempuan yang ramai. Dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu selalu meminta dengan menyebut-yebut namaNya, serta peliharalah hubungan (silaturrahim) kaum kerabat; kerana sesungguhnya Allah sentiasa memerhati (mengawas) kamu.(An-Nisaa' 4:1)

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,

اِتَّقُوْا اللهَ وَصِلُوْا أَرْحَامَكُم
“Takutlah kepada Allah dan sambunglah tali silaturrahim.”
(HR. Baihaqi. Dinyatakan shahih oleh Syaikh Al Albani).

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

أحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلىَ اللهِ إِيْمَانٌ بِاللهِ ثُمَّ صِلَةُ الرَّحِمِ ثُمَّ الْأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْىُ عَنِ الْمُنْكَرِ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah beriman kepada Allah, lalu menyambung tali silaturrahim, lalu beramal makruf nahi munkar.”
(HR. Abu Ya’la, dinyatakan shahih oleh Al Albani).

Sahabatku sekalian menyambung tali silahtuhrahiim adalah perkara yang
paling mulia dan menebarkan atau memberi salam adalah perbuatan terpuji

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
“Sebarkan salam, sambunglah tali silaturrahim, shalatlah di malam hari di saat manusia terlelap tidur, niscaya kamu akan masuk surga dengan selamat.”
(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

KEUTAMAAN MENYAMBUNG TALI SILATURRAHIM

A.MENDAPATKAN PAHALA KETIKA DIDUNIA

Sahabatku adapun Pahala yang akan dipetik oleh seseorang
yang menyambung tali silaturrahim ketika masih hidup di dunia adalah:

1. DILAPANGKAN RESKINYA

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa yang senang agar dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim.” (HR. Bukhari).

2. TIDAK AKAN DIPERSULIT KEHIDUPANNYA

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
“Tidaklah sebuah keluarga yang gemar menyambung tali silaturrahim kemudian mereka akan meminta-minta.” (HR. Ibnu Hibban, dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Perbanyaklah silaturrahim, maka Allah akan mencukupi Anda.

3. DIBERI BONUS UMUR

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

صِلَةُ الرَّحِمِ تَزِيْدُ فِيْ الْعُمْرِ ، وَصَدَقَةُ السِّرَّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ
“Silaturrahim dapat menambah umur, sedangkan sedekah dengan sembunyi-semunyi dapat meredam murka Allah.” (HR. Ath-Thabrani, dinyatakan hasan oleh Al Albani).

4. AKAN DIBERKATI KETURUNANNYA

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
“Sesungguhnya ketaatan yang akan disegerakan pahalanya adalah menyambung tali silaturrahim, bahkan sekiranya sebuah keluarga saling menyambung tali silaturrahim, meskipun mereka durhaka, akan dilimpahkan harta benda mereka dan diperbanyak anak keturunan mereka.”
(HR. Ahmad dan Abu Dawud, dinyatakan shahih oleh Al Albani).

5. DIMAKMURKAN NEGRI TEMPAT TINGGALNYA

Dalam sebuah sabdanya, baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengingatkan kita tentang salah satu keutamaan menyambung tali silaturrahim, “Menyambung tali silaturrahim adalah akhlak yang baik, dan berbuat baik kepada tetangga dapat memakmurkan negeri dan menambah umur.”
(HR. Ahmad, dinyatakan shahih oleh Al Albani).

6. KETAATANNYA DISEGERAKAN PAHALANYA

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Sambunglah tali silaturrahim kalian. Sesungguhnya tiada sebuah pahala pun yang akan disegerakan (pemberiannya) dibanding dengan pahala menyambung tali silaturrahim.”(Shahih at-Targhib no. 2516).

7. TERHINDAR DARI SU'UL KHATIMAH

Rasulullah bersabda“Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya, dilapangkan rezekinya dan dihindarkan dari su’ul khatimah, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dan menyambung tali silaturrahim.”(HR. Ahmad dan Al Hakim, dishahihkan al Albani).

B. PAHALA YANG DIJANJIKAN KETIKA DI AKHIRAT

1. MENJADI BENTENGNYA DIALAM KUBUR

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
“Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya jenazah akan mendengar suara terompah kalian ketika kalian pergi meninggalkannya. Apabila ia seorang mukmin, maka (pahala) shalat berada di kepalanya, (pahala) zakat berada di sebelah kanannya, (pahala) puasa berada di sebelah kirinya. Sedangkan (pahala) amalan-amalan kebaikan berupa sedekah, silaturrahim, kemakrufan, dan berbuat baik kepada manusia akan berada di kakinya. Ia akan didatangi (malaikat) melalui kepalanya, maka shalat berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi melalui sebelah kanannya, maka zakat berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi dari sebelah kiri, maka puasa berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi oleh kedua kakinya, maka amalan-amalan kebaikan berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Kemudian dikatakan kepada si mayit, “Duduklah!” (HR. Ibnu Hibban, dihasankan oleh Al Albani).

2. SEBAB UTAMA DIMASUKKAN KEALAM SORGA

Saudara dan saudariku yanga dikasihi
Menyambung silaturrahim adalah salah satu sebab dimasukkannya ke dalam surga.
Dari Abu Ayyub al Anshari ? bahwasanya ada seorang lelaki yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, “Beritahukanlah kepada tentang suatu amalan yang dapat memasukkan seseorang ke dalam surga. Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Hendaklah engkau menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, membayar zakat dan menyambung tali silaturrahim.” (HR. Al Bukhari).

3. AMALAN YANG PALING DI CINTAI ALLAH

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

أحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلىَ اللهِ إِيْمَانٌ بِاللهِ ثُمَّ صِلَةُ الرَّحِمِ ثُمَّ الْأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْىُ عَنِ الْمُنْكَرِ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah beriman kepada Allah, lalu menyambung tali silaturrahim, lalu beramal makruf nahi munkar.”
(HR. Abu Ya’la, dinyatakan shahih oleh Al Albani).

Sambunglah Orang yang Memutus Silaturrahim Anda
Ini merupakan wasiat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,dalam bersabda,


صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَحْسِنْ إِلَى مَنْ أَسَاءَ إِلَيْكَ
“Sambunglah orang yang memutus tali silaturrahmimu, dan berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu.” (HR. Ibnu An-Najjar, shahih oleh Al Albani).

Sahabatku semua sudah jadi lumrah bahwa aksi pertama yang kita lakukan ketika menerima perlakuan buruk dari orang lain adalah memberi balasan setimpal, bahkan pembalasan yang lebih kejam. Namun ternyata, Nabi kita mewasiatkan sebaliknya, “Berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu.” Apa sebab? Agar kita tetap mendapatkan keutamaan-keutamaan dari bersilaturrahmi.

SELAMAT BERSILAHTUHRAHIIM DAN BERMAAF MAAFAN SEMOGA DIBERKATI

Tiada ulasan:

Catat Ulasan